Ketika seseorang kejatuhan cicak, atau mendengar burung gagak, seringkali menganggap bahwa itu pertanda akan ada bencana, atau akan ada yang meninggal. Atau ada orang yang mengurungkan niatnya (membatalkan rencananya) karena merasa melihat atau mengalami pertanda buruk.
Kepercayaan tersebut disebut dengan “thiyarah”, dilarang oleh Islam, Rasululloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Siapa yang mengurungkan hajatnya (kepentingannya) karena thiyarah, maka dia telah berbuat syirik”. Para shahabat bertanya: ”Lalu apakah sebagai tebusannya?”. Beliau menjawab:”Supaya dia mengucapkan: “Allaahumma laa khaira….”.(HR: Imam Ahmad)
Sebagai kaum mukmin seharusnya optimis, selalu berbaik sangka bahwa tidak akan terjadi bencana meskipun melihat pertanda buruk. (Jika memang tidak ditaqdirkan ada bencana). Karena kematian adalah masalah ghaib, hanya Alloh saja yang tahu kapan seseorang meninggal dunia. Tidak ada hubungan antara kematian dengan suara burung ataupun kejatuhan cicak. Jika kita percaya bahwa kejatuhan cicak atau mendengar burung gagak sebagai pertanda kematian, maka kita telah berbuat SYIRIK. Kita harus bertaubat. Jika tidak bertaubat, maka dosa kita tak akan diampuni.
Bagaimana cara bertaubat?Bacalah do’a di bawah ini ketika kita tidak sengaja (spontan) percaya dengan pertanda buruk, mendengar suara burung, kejatuhan cicak, atau melihat sesuatu yang dipercaya masyarakat sebagai pertanda buruk:
اللهم لا طير إ لا طيرك , و لا خير إلا خيرك , و لا إله غيرك
“Ya Alloh, Tidak ada keburukan, kecuali telah Engkau tetapkan. Dan tidak ada kebaikan, kecuali telah Engkau tetapkan. Dan tidak ada Tuhan selainMu (yang berhak disembah).“ (HR: Imam Ahmad II/220. dishahihkan oleh Al Abani dalam Ahadits Ash Shahihah III/54, no 1065.)